Tafsir Kerinduan (Seri 6)
LADUNI.ID - Akan tetapi mungkin penting untuk dicatat bahwa dengan menyebutkan nama-nama perempuan ini, Ibn Arabi ingin memperlihatkan juga pandangannya tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam perspektif gender. Perempuan, katanya dalam al-Futuhat al-Makkiyah, adalah jiwa yang sempurna. Antara laki-laki dan perempuan memang ada perbedaan keunggulan satu atas yang lain. Meski demikian, keduanya adalah setara (sama) dalam kesempurnaannya. Ini identik dengan makna firman Tuhan, “Tilka al-rusul fadhdhalnâ ba’dhahum ‘alâ ba’dh” (Para utusan Tuhan itu satu atas yang lain Aku lebihkan). Dari aspek kerasulannya keduanya sama, tidak ada yang lebih unggul. Tetapi dari aspek tugas kerasulannya, memang ada perbedaan keunggulan satu atas yang lain. Memang demikian, karena pada saat lain Tuhan juga mengatakan, “Lâ nufarriqu bayna ahad min rusulih” (Kami tidak membeda-bedakan di antara utusan Kami). Sampai di sini orang lalu menemukan pandangannya tentang tentang relasi laki-laki dan perempuan. Kedua jenis kelamin ini adalah setara dalam aspek universalitas kemanusiannya, tetapi berbeda dalam tugas kemanusiannya dengan kadar yang relatif, tergantung konteks sosialnya.
Dalam “al-Futuhat al-Makkiyah”, Ibn Arabi menyatakan pandangannya dengan lebih jelas:
إن النساء شقائق الذكران
فى عالم الارواح والابدان
والحكم متحد الوجود عليهما
Memuat Komentar ...