Usia Keramat

 
Usia Keramat

LADUNI.ID - Allah kasih saya hidup hingga hari ini menginjak usia 40 tahun, alhamdulillah. Sejak kecil, saya bukan bagian dari golongan yang merayakan ultah dengan acara khusus. Tapi kali ini, saya punya alasan untuk merayakannya dengan sekelumit catatan pendek. Pertama, ini ultah istimewa karena jatuh persis di hari ke-10 bulan Ramadan 1440 H. Seingat saya, baru kali ini 15 Mei bertepatan dengan bulan Ramadan. Kedua, saya memasuki usia keramat, 40 tahun, usia yang disebut di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Ahqaf/46: 15):

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa, dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdo'a: “Wahai Tuhanku, tuntunlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku pada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri'.”

Para Nabi dan Rasul diangkat di usia 40 tahun, usia puncak kematangan. Setelah itu, jika panjang umur, orang merambat senja, jadi manula dan kembali seperti anak-anak, baik fisik maupun mentalnya. Kata Al-Qur’an (QS. Yasin/36: 68): “Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami kembalikan mereka kepada asal kejadiannya.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags