Istiqamah Ibadah Pasca Bulan Ramadhan
LADUNI. ID, AGAMA - Iman diartikan sebagai: “tasdiqu bil qolbi, iqrou bil lisan, amalu bil arkan, iman yazid wa yanqus, yazid bit tho’ah wa yanqus bil maksiah”. (Iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, diwujudkan dengan perbuatan, iman kadang naik kadang turun, naik iman karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan).
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa iman kadang naik kadang turun. Saat ia naik, mungkin kita merasa sangat bersemangat dalam melakukan ibadah, saat ia turun, kita merasa berat pula dalam melakukan ibadah.
Inilah yang sering terjadi dengan diri kita. Karena Ramadan bulan berkah, maka berbondong-bondong untuk banyak beribadah. Kondisi fisik yang menurun akibat lapar dan haus semuanya terabaikan.
Tapi setelahnya, kita lebih banyak disibukkan dengan kepentingan dunia dan tak banyak melakukan ibadah yang bersifat ghairu mahdhah, padahal diri ini lebih fit dan kuat diluar dari bulan Ramadan karena kita tidak berpuasa. Akhirnya, aktifitas ibadah semakin lemah hingga pelaksanaannya pun terputus-putus.
Kalau sudah begini, artinya kita menjadi seorang hamba yang memilah-milah ibadah berdasarkan waktu, kondisi dan situasi. Ini sama saja namanya kita rajin ibadah sesaat. Tentu mindset seperti ini adalah sesat.
Maka, iman yang menjadi modal utama dalam ibadah seorang hamba kepada Allah jangan sampai turun, apalagi turun karena perbuatan maksiat.
Memuat Komentar ...