Ekspor Minyak Mentah Iran Turun Pada Bulan Mei Menjadi 500.000 Barel Per Hari
LADUNI.ID, Iran telah mengadopsi taktik dan tujuan baru dalam pengiriman ekspor minyaknya setelah diberlakukannya kembali sanksi AS, seorang pejabat senior maritim Iran mengatakan pada hari Sabtu.
"Taktik Kementerian Perminyakan dalam mengekspor produk minyak dan minyak bumi telah berubah dan mungkin tujuan kargo minyak dari pelabuhan kami telah berubah," Hadi Haqshenas, wakil direktur urusan kelautan di Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran.
Haqshenas tidak memberikan rincian taktik atau tujuan baru tersebut.
Ekspor minyak mentah Iran turun pada Mei menjadi 500.000 barel per hari (bpd) atau lebih rendah, data tanker menunjukkan dan sumber industri mengatakan, setelah Amerika Serikat memperketat sekrup pada sumber pendapatan utama Teheran, memperdalam kerugian pasokan global.
Ekspor Iran menjadi lebih buram sejak AS memberlakukan kembali sanksi pada November setelah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan enam kekuatan dunia.
Teheran tidak lagi melaporkan angka produksinya ke Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan tidak ada informasi pasti tentang ekspor.
"Tentu saja, tidak dapat dipungkiri bahwa pemuatan minyak dan produk telah turun dibandingkan dengan masa lalu, tetapi pengiriman kargo minyak dari luar pelabuhan jelas tidak berhenti," kata Haqshenas, tanpa memberikan angka.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...