Petikan Mengaji Romo KH. Maimoen Zubair dan Kenapa Beliau tidak Menjadi Guru Thariqah

 
Petikan Mengaji Romo KH. Maimoen Zubair dan Kenapa Beliau tidak Menjadi Guru Thariqah

LADUNI.ID, Jakarta -  Saat ngaji kitab Tanbihul Mughtarrin, di dalamnya sering kali imam as-Syaroni mengkritik orang-orang yang ‎‎merasa bahwa mereka adalah penerus ulama salaf, dengan banyak sekali kritikan. Di antaranya adalah gaya kehidupan ‎‎mereka yang jauh dari kepribadian para salafunassholihin. Bahkan, terkadang imam Syaroni menyebutkan beberapa ‎‎akhlak ulama dulu yang telah ditinggalkan orang-orang yang hidup di zamannya, sehingga beliau memberikan keterangan ‎‎bahwa tidak ada seorangpun yang sekarang aku lihat berakhlak seperti itu kecuali diriku.

Alasaannya, beliau jelaskan ‎‎dalam muqoddimah kitabnya, aku sengaja menyebutkan demikian agar orang-orang yang mendengar kitab ini bisa ‎‎meniru akhlak tersebut, dan tentu aku tidak mengajak orang lain kecuali aku sendiri telah melakukannya.‎

Jika kita membacanya, mungkin bagi yang tidak terbiasa akan merasa ada sedikit keganjalan, bahkan ada yang ‎‎mengira beliau sedikit kelihatan sombong dan pamer, apalagi bagi beliau yang notabene-nya adalah seorang ahli ‎‎tashowwuf.‎

Memang ada begitu banyak tulisan beliau yang dzohirnya demikian, bahkan dalam karangan-karangan beliau ‎‎yang lain pun juga banyak ditemukan kata-kata yang identik dengan menonjolkan kelebihan beliau sendiri. Termasuk ‎‎dalam salah satu kitab karya beliau, yaitu ‎
العهود المحمدية ‏

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN