Percobaan Revolusi Arab Tanggal 22 Mei 2019 Harus Dicegah
Oleh: S Indro Tjahyono
LADUNI.ID, Jakarta - Pada tanggal 22 Mei 2019 konon kelompok Islam yang gagal mengusung Prabowo Subianto menjadi presiden akan memobilisasi massa melakukan demo besar di Jakarta. Demo ini sebenarnya sudah tidak terkait lagi dengan isu KPU curang. Mereka yang pada dasarnya tidak percaya demokrasi itu, kembali pada tema utama #2019Ganti Presiden dan segera dibentuk negara khilafah.
Mereka yang Terpengaruh Revolusi Arab Semakin Banyak
Eksperimen Revolusi Arab ( Arab Spring) yang mereka nilai berhasil rupanya akan dicoba dilaksanakan di Indonesia. Jumlah penganut Islam garis keras yang membengkak dari hari ke hari membuktikan bahwa pemerintah telah khilaf dalam mewujudkan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin. Sejak mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbagai aliran Islam dibiarkan berkembang tidak terkendali.
Akibatnya ajaran dan kelompok Islam yang membawa virus Revolusi Islam ikut masuk dan menjadi kuat. Berbagai parpol Islam ikut menunggangi mereka, karena kemampuan mereka lakukan gerilya dakwah yang dibackup oleh pendanaan yang entah dari mana asalnya. Pada 2019 kelompok ini menumpukan harapan mereka kepada Prabowo Subianto Subianto (PS) yang telah menjalin kontrak di bawah tangan dalam membuka peluang kehadiran gagasan mereka.
Walaupun Islam garis keras ini adalah anti demokrasi, tetapi mereka adalah penikmat iklim demokrasi utama yang didukung kebijakan Jokowi. Melalui televisi dan media sosial ,mereka mengumbar dakwah, bahkan kadang berisi ujaran melawan konstitusi. Pembubaran HTI dan FPI sudah terlambat, karena dengan dibantu parpol Islam, Islam garis keras leluasa membangun jejaring dan menguasai tempat ibadah.
Memuat Komentar ...