Kisah Kewalian Gus Dur Saat Gagal Sowan ke Kubur KH. Mutamakkin
LADUNI.ID, Jakarta – Siapa yang tidak kenal KH Abdurrahman Wahid (1940-2009) atau Gus Dur? Beliau adalah tokoh yang selalu diperbincangkan bukan hanya di kalangan umat muslim, melainkan juga umat non-Muslim. Ya, Gus Dur adalah tokoh yang rajin bersilaturrahim dengan kalangan dan golongan apapun.
Gus Dur bahkan sering bersilaturrahim dengan mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Bahkan, Gus Dur dianggap sebagai tokoh yang mampu berkomunikasi dengan orang yang diziarahi di alam kubur.
Gus Dur adalah Presiden ke-4 Republik Indonesia yang jika sedang menghadapi kemelut bangsa, selalu memilihi untuk bersilaturrahim dan bahkan berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal dengan melakukan ziarah kubur. Gus Dur tidak memilih berkomunikasi atau lobi-lobi politik.
Mengenai hal tersebut, Gus Dur pernah memberikan jawaban begini: “Saya datang ke makam, karena saya tahu, mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.” (Wisdom Gus Dur, 2014).
Alkisah, pada suatu waktu Gus Dur berkunjung ke makam Syekh Ahmad Mutamakkin, seorang tokoh leluhurnya di Kajen, Pati, Jawa Tengah. Bahkan, setiap kali Gus Dur melewati daerah Pati, tidak pernah absen untuk menyempatkan diri ziarah ke makam Mbah Mutamakkin.
Mbah Mutamakkin hidup di masa Sunan Amangkurat IV, 1719-1726 M. Sebagaimana yang diceritakan KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, Gus Dur pernah mengatakan ingin bertemu dengan dua orang kiai di Kajen, yaitu: Mbah Mutamakkin dan Mbah Dullah (KH Abdullah Salam, 1917-2001). Gus Dur mengatakan bahwa Mbah Dullah ingin ditemui di rumahnya, sementara Mbah Mutamakkin ingin ditemui di makamnya.
Memuat Komentar ...