Ta'limul Tarbiyah Anak
LADUNI. ID, ARTIKEL-Dalam hal proses pembelajaran, proses pembelajaran yang aktif memang dapat menjadikan murid untuk turut aktif dan kreatif, dengan catatan bahwa si anak juga memiliki keinginan yang sama. Hal yang mungkin tidak kita (termasuk pemerintah) sadari bahwa setiap siswa yang datang ke sekolah memiliki motivasi yang berbeda-beda.
Tidak semua siswa datang bersekolah dengan kesadaran diri untuk menuntut ilmu, ada yang mungkin sekadar terpaksa karena di bawah ancaman orang tua, atau sekadar alasan untuk tidak berada di rumah karena suasana rumah yang justru tidak menyenangkan.
Motivasi yang berbeda inilah yang membuat proses pembelajaran yang aktif belum tentu dapat berjalan sesuai rencana terhadap setiap anak karena anak dengan motivasi yang menyimpang akan mengikuti proses pembelajaran dengan setengah hati.
Mengingat kemampuan setiap anak yang berbeda dalam menerima pelajaran, maka siswa yang gagal diberikan kesempatan remedial.
Setiap manusia pantas menerima kesempatan kedua untuk memperbaiki kegagalannya mungkin mendasari kebijakan ini. Namun secara normatif, pemerintah tidak menentukan berapa kalikah remedial perlu dilakukan, yang penting pada akhirnya si anak dapat mencapai nilai ketuntasan minimal.
Sistem yang seperti ini dalam praktiknya juga mengandung banyak kelemahan. Untuk siswa yang memang memiliki keinginan belajar tinggi, tentu remedial tidak diperlukan.
Memuat Komentar ...