Perdana Menteri Ini Mundur
LADUNI. ID, INTERNASIONAL -Secara mengejutkan Perdana Menteri Inggris Theresa May, menyatakan mundur sebagai pimpinan Partai Konservatif, sekaligus kemudian otomatis dari posisi Perdana Menteri (PM), memicu persaingan baru yang harus dapat memecahkan kebuntuan atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa. (Jumat (24/5),
Theresa May dalam pernyataan singkatnya mengakui bahwa dukungan dari anggota parlemen Partai Konservatif telah memudar sejak kegagalannya memuluskan Brexit yang diputuskan dalam referendum tahun 2016 lalu.
Selanjutnya May secara otomatis akan mundur dari posisi ketua partai tapi akan tetap menjadi perdana menteri sampai penggantinya terpilih.
"Sejak pertama kali saya menginjakkan kaki melalui pintu di belakang saya sebagai Perdana Menteri, saya berjuang keras untuk menjadikan Inggris sebagai negara yang tidak hanya berhasil bagi segelintir orang, tapi bagi semua orang," ucap PM May dalam pernyataan di luar kantornya di 10 Downing Street, London.
Ia menambahkan untuk menghormati hasil referendum UE (Uni Eropa). Tahun 2016, kita memberikan pilihan kepada rakyat Inggris. Bertentangan dengan semua prediksi, rakyat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Saya merasa sama yakinnya saat ini seperti tiga tahun lalu bahwa dalam demokrasi, jika Anda memberikan pilihan pada rakyat, Anda memiliki tugas untuk menerapkan apa yang mereka putuskan. Saya telah melakukan sebaik mungkin yang saya mampu untuk mewujudkan itu," tegas PM May.
Memuat Komentar ...