Tepat Waktu yang Terabaikan

 
Tepat Waktu yang Terabaikan

LADUNI.ID, Jakarta - Betapa banyak orang yang datang tepat waktu ke tempat kerjanya karena takut diberikan sanksi oleh atasannya. Padahal gaji yang diperoleh dari pekerjaan tersebut hanya cukup untuk membeli kebutuhan hidup dalam beberapa hari atau sebulan saja. Namun sangat disayangkan, sikap tepat waktu seperti ini seharusnya juga diterapkan dalam hal beribadah kepada Allah SWT. Sehingga tidak mengherankan jika  kita melihat masih banyak orang-orang di sekeliling kita yang mengabaikan ketepatan waktu untuk memenuhi panggilan Allah, seperti shalat tepat waktu.

Padahal jika kita mau berfikir dan merenungi sejenak saja, maka sungguh banyak sekali nikmat yang telah, sedang, dan akan Allah berikan kepada kita selaku hamba-hambaNya. Bahkan ada yang sudah diberi sebelum kita minta. Contohnya jantung, ia telah mulai bekerja sejak kita dalam kandungan dan tak pernah berhenti seumur hidup. Jika ia berheni sebentar saja, tentu akan menimbulkan kecelakaan besar bagi kita.

Belum lagi ditambah dengan aktivitas bagian-bagian tubuh yang lainnya, seperti mata, telinga, mulut, darah, lidah, hati, ginjal dan lain-lain. Tentu itu semua sangat bermanfaat dan sangat mahal harganya, serta bila di ciptakan penggantinya maka tidak akan sempurna untuk digunakan. Namun, seakan banyak orang membantah kenikmatan-kenikmatan tersebut, seperti yang terwujud dalam bentuk ketidakmauan menuruti perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

Oleh karena itu, Allah SWT berungkali mengingatkan kita di dalam Al-Quran yang artinya “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN