Peristiwa Nuzulul Quran (Seri 1)
LADUNI.ID - Suatu hari, saat Nabi sedang berdiri di atas gunung : Jabal Nur, Jibril menampakkan diri di hadapannya, dan mengatakan : “Selamat atas anda, Muhammad. Aku Jibril dan anda adalah utusan Tuhan kepada umat ini”. Ia merengkuh tubuh Nabi sambil mengatakan : “Bacalah !”. Muhammad saw. Menjawab: “Aku tidak bisa membaca”. "Bacalah !", katanya lagi. Muhammad mengulangi jawaban yang sama. Jibril lalu menarik dan mendekapnya dengan cukup keras sampai menyulitkan beliau bernapas. Setelah dilepaskan, Jibril mengulangi lagi perintahnya dan dijawab dengan jawaban yang sama. Pada yang ke empat kalinya Muhammad saw kemudian mengucapkan kalimat suci ini:
إِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”, (S.Q. Al ‘Alaq, 1-5).
Begitu selesai, sosok misterius itu menghilang entah ke mana. Muhammad tetap merasa ketakutan. Tubuhnya menggigil. Keringat dingin mengalir deras dari pori-pori tubuhnya. Beliau bergegas pulang menemui Khadijah, isterinya, dengan hati yang diliputi rasa galau, cemas dan takut. Katanya: “Selimuti aku, selimuti aku, sayangku”. Khadijah segera menyelimuti seluruh tubuhnya rapat-rapat sambil menenangkannya. Setelah rasa takutnya mereda, beliau lalu menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya dan mengatakan: “Aku takut diriku, sayang, aku takut”. Khadijah mengatakan dengan lembut, membesarkan hatinya :
Memuat Komentar ...