Perjanjian Rasulullah dengan Umat Nasrani Ini, Menurut Abi Quraish Berlaku hingga Akhir Zaman

 
Perjanjian Rasulullah dengan Umat Nasrani Ini, Menurut Abi Quraish Berlaku hingga Akhir Zaman
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Perbedaan adalah sunnatullah, ketentuan yang telah digariskan oleh Sang Pencipta bagi umat manusia. Perbedaan ini meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari budaya, fisik, hingga keyakinan. Allah menciptakan manusia dengan keragaman dalam wajah, sikap, suku, ras, dan agama. Namun, perbedaan ini bukanlah alasan untuk bermusuhan. Sebaliknya, ia merupakan rahmat yang mengajarkan manusia untuk saling menghormati dan bekerja sama.

Sikap Rasulullah SAW terhadap perbedaan keyakinan menjadi contoh nyata tentang pentingnya toleransi dan saling menghargai. Salah satu kisah yang menggambarkan hal ini adalah Perjanjian Najran, sebuah perjanjian antara Rasulullah dan sekelompok umat Nasrani dari Najran, wilayah perbatasan Saudi dan Yaman.

Sebagaimana dijelaskan oleh Abi Quraish Shihab dalam acara Shihab & Shihab, Perjanjian Najran sering terlupakan, padahal itu mengandung pesan yang relevan hingga kini. Bahkan, ditegaskan bahwa perjanjian tersebut berlaku hingga akhir zaman.

Rasulullah berdiskusi dengan umat Nasrani mengenai keyakinan masing-masing. Meski tidak mencapai kesepakatan terkait akidah, Rasulullah tetap menjalin hubungan baik dengan mereka. Bahkan, ketika waktu ibadah umat Nasrani tiba, Rasulullah dengan lapang hati mempersilakan mereka menggunakan masjid untuk beribadah.

Perjanjian Najran menunjukkan bagaimana Rasulullah memperlakukan umat beragama lain dengan kasih sayang dan keadilan. Dua poin penting dari perjanjian berikut ini menegaskan hal tersebut:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN