Pesan KH Hasyim Muzadi : Bawalah Pancasila Ke Tengah
LADUNI.ID - Acara "الملتقى الفكر" atau Seminar "Internasional Conflict and Democratization Process in The Middle East" (Konflik dan Proses Demokratisasi di Timur Tengah), pada tanggal 30-31 Oktober 2014 di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, abah Hasyim Muzadi mencoba menghadirkan tokoh-tokoh seperti KH. Afifuddin Muhajir (Indonesia), Bashar Samarah (Syiria) dan Hisyam Najjar (Mesir).
KH. Afifuddin Muhajir (Indonesia) diminta abah Hasyim Muzadi menyampaikan makalah seputar Pancasila. Akhirnya KH. Afifuddin menyajikan makalah dengan judul "Al-Wasatiyyah Al-Islâmiyyah wa Madzharuhâ fi Daulati Pancasila" (Islam Tawasuth dan Manifestasinya dalam Negara Pancasila). Saya ambilkan kesimpulan yang sudah dibuatkan KH. M Misbahus Salam dalam bukunya "Islam Rahmatan lil 'Alamin (Bunga Rampai Pemikiran dan Aksi DR. KH. A. Hasyim Muzadi)". KH. Afif menegaskan bahwa:
"Islam tidak menutup mata dari situasi dan kondisi yang pasti dialami oleh manusia... Pada dasarnya Islam sangat idealis, akan tetapi dalam kondisi tertentu, Islam tidak segan untuk turun ke bumi realitas. Salah satunya tentang Negara Pancasila. Keputusan mengambil keputusan Pancasila sebagai dasar NKRI karena pendiri bangsa saat itu ada tarik menarik dalam memilih antara Islam dan Sekularisme. Maka ditariklah atau disepakati Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia."
Setahun berikutnya, tepat di Balai Senat UGM, tanggal 1 Juni 2015 dalam acara Konggres Pancasila ke 8 menekankan bahwa keluhuran Pancasila tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai nilai dan tata nilai ia harus didirikan. Pancasila tidak bisa tegak kecuali ditegakkan. Kemudian diibaratkannya seperti foto. Pancasila adalah bingkai, bingkai di luar foto.
Memuat Komentar ...