Kedudukan dan Peran Sentral Ulama dalam Jam'iyah NU

 
Kedudukan dan Peran Sentral Ulama dalam Jam'iyah NU
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - NU dibentuk sebagai wadah jamaah yang tidak setuju dengan kebijakan kelompok Islam yang cenderung pada gerakan Wahabi yang berkuasa di Arab Saudi kala itu. NU menjadi jam’iyyah (organisasi) yang berbasis para kyai dan santri di pesantren-pesantren (yang juga merupakan lembaga pendidikan tertua di nusantara). Dan tidak bisa dipungkiri bahwa NU berperan aktif dalam perjuangan melawan penjajah dan terus berbenah dalam pembangunan NKRI serta mengembangkan keilmuan dan keislaman.

Dalam rangka melaksanakan ikhtiar, NU membentuk organisasi yang mempunyai struktur tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk melaksanakan koordinasi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun yang bersifat kemasyarakatan.

Karena pada dasarnya NU adalah jam’iyyah diniyyah yang membawa faham keagamaan, maka ulama sebagai mata rantai pembawa faham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah selalu ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas, dan pembimbing utama jalannya organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya, NU menempatkan tenaga yang sesuai dengan bidangnya untuk menangani.

Berikut adalah di antara peran para ulama dalam jam’iyah NU:

1. Bidang Agama

Ulama sebagai pewaris para Nabi dan sebagai pemimpin umat mempunyai peran yang sangat penting yaitu memperjuangkan dan menjaga syariat Islam. Ulama adalah orang yang mempunyai pengetahuan yang mendalam dalam masalah agama dan masalah sosial kemasyarakatan yang dibuktikan dengan kepribadiannya. Oleh sebab itulah, ulama menjadi tauladan dalam kehidupan bermasyarakat oleh siapapun.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN