Mengenai Taqlid dan Ittiba"
LADUNI.ID - Sebagian kelompok keukeuh membedakan antara istilah taqlid dan ittiba'. Menurut mereka, ittiba' adalah terpuji, sementara taqlid adalah tercela.
Lalu apa pendapat ulama'-ulama' usul fikih mengenai hal ini; Apakah mereka membedakan kedua istilah tersebut atau sebaliknya?
Dr. Walid bin Fahd al-Wad'an dalam kitabnya, al Ijtihad wat Taqlid 'indal Imam asy-Syathibi (II/706) yang telah melakukan riset panjang menjelaskan, bahwa asy-Syathibi, al-Baqillani, al-Juwaini, as-Samarqandi, an-Nasafi, al-Jurjani, dan yang difahami dari Ibn Taimiyyah, tidak membedakan antara ittiba' dan taqlid, baik secara bahasa maupun secara istilah. Mereka terbiasa menggunakan istilah ittiba' untuk taqlid dan sebaliknya. Hanya saja, asy-Syathibi sedikit membedakan, untuk yang ucapannya adalah hujjah seperti Rasulullah, beliau menyebutnya ittiba', bukan taqlid.
Sedangkan Ibn Abil Izz al-Hanafi, Ibn Khuwaiz Mandad, Ibn Abdil Barr, asy-Syainqithi al-Maliki, dan dan Ibn Qayyim memilih membedakan kedua istilah tersebut. Menurut mereka, taqlid memang digunakan untuk hal tercela sedangkan ittiba' untuk hal yang terpuji
Tetapi labih jauh dikatakan, ikhtilaf kedua kubu di atas hanya ikhtilaf lafzhi (tidak subtansial), karena jika kita menilik definisi yang disampaikan ulama' kubu kedua, seperti yang ditulis Ibn Khuwaiz Mandad berikut:
التقليد معناه في الشرع الرجوع الى قول لا حجة لقائله عليه، وذلك ممنوع في الشريعة. والاتباع ما ثبت عليه حجة
Memuat Komentar ...