Pahlawan Terkutuk (Seri 3)
LADUNI.ID - Di kantornya yang bersahaja itu, ia diterima dengan baik oleh al-Syeikh al-Akbar. Sesudah dipersilakan duduk di ruang kantornya, dialog pun terjadi:
“Ayyuha al Syeikh al-Muwaqqar”, (wahai maha guru yang terhormat), kata Iblis : "perkenalkan, aku Iblis, raja para setan itu".
Syeikh sedikit kaget, tetapi berusaha tenang. "Ya, terima kasih. Marhaban. Selamat Datang. Nah, apa maksudmu datang menemui aku".
Iblis meneruskan : "bukankah Tuhan mengatakan dalam kitab suci-Nya:
فسبح بحمدربك واستغفره . إنه كان توابا
”Sucikanlah dengan Memuji Tuhanmu dan bertobatlah. Sungguh Dia Maha Penerima pertobatan hamba-hamba-Nya?".
“Ya benar, Tuhan memang Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada ciptaan-Nya. Dia menerima dengan terbuka siapa saja yang ingin kembali/bertaubat pada-Nya, kapan saja dan di mana saja ”, kata Syeikh dengan tenang. "Ini pertanyaan yang sangat mudah dijawab", katanya dalan hati.
“Kalau begitu, aku akan bertaubat. Bagaimana menurut anda, apakah Tuhan akan menerima taubatku?”.
Syeikh terperangah. "Ini sebuah pertanyaan yang mengagetkan dan tidak sederhana", kata hatinya. Ia menundukkan kepalanya, merenung sambil mengurai-urai jenggot yang kebanyakan sudah memutih itu. Pikirannya bergulat. “Oh, andaikata setan iblis bertobat dan jadi saleh, bagaimanakah kelak al-Qur'an harus dibaca. Berapa dan betapa banyak ayat-ayatnya yang akan hilang. Kitab suci ini jadi berantakan dan tidak lagi utuh. Ada-ada saja si Laknatullah ini", kata hatinya lagi. Lalu mengatakan :
Memuat Komentar ...