Mudik Asyik Bebas Sampah Plastik

 
 Mudik Asyik Bebas Sampah Plastik

LADUNI. ID, KOLOM-Istilah mudik sudah tidak asing lagi di telinga. Menurut KBBI mudik berarti pergi ke pedalaman atau pulang ke kampung halaman bagi mereka yang perantau. Istilah mudik sangat sering digunakan oleh mereka yang tinggal di perko­taan dan ingin kembali ke kampung halaman dalam rang­ka silaturahmi di momen-momen tertentu termasuk leba­ran.

Setiap perantau sudah me­ren­canakan jauh-jauh hari keberangkatan mereka terma­suk transportasi dan akomodasi selama pulang kampung. Tidak jarang juga, para perantau akan membawa seluruh keluarga besar mereka yang ada di kota untuk mudik bersama ke kam­pung halaman. Tradisi ini sudah lama berlangsung dan tetap terjaga sampai saat ini.

Perjalanan pulang kam­pung biasanya menghabiskan waktu yang tidak cepat. Mengi­ngat di momen mudik ini akan sangat banyak perantau yang juga pulang kampung menggu­nakan kendaraan pribadi, bis, ataupun kereta. Akibatnya jarak tempuh akan sedikit lebih panjang dari biasanya karena macetnya jalan raya.

Meskipun banyak juga yang mengguna­kan jalur udara dan air. Bisa dikata­kan bahwa semakin panjang jarak tempuh dan semakin lama waktu tempuh maka dibutuhkan makanan dan minuman sepa­njang perjalanan.

Berdasarkan pengalaman dari waktu-waktu sebelumnya, edisi mudik kerap dihiasai dengan berlimpahnya tumpukan sampah dan merusak ling­kungan. Aneka macam sampah berupa plastik tempat makan, kantong plastik, botol plastik, ataupun tisu yang berlebihan kerap ditemukan di sepanjang jalur yang ramai pemudik seperti jalan tol, rest area, atau tempat-tempat perhentian ber­kendara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN