Kolom Gus Nadir : Mengenal Khalifah yang Gay
LADUNI.ID - Ini bermula dari cuitan seorang pendukung HTI yang mengkritik sistem sekuler berdasarkan HAM (hak asasi manusia) yang membuka lebar pintu kemaksiatan. Dicontohkan soal LGBT.
Saya merasa ini double standard. Kalau ada sisi negatif dari sistem lainnya (demokrasi, sekuler, dan lainnya), maka pendukung HTI langsung menyalahkan sistemnya. Tapi kalau ada sisi negatif dari sistem Khilafah, yang disalahkan orangnya. Ini gak fair. Kalau mau disalahkan ya salahkan semua sistemnya, atau salahkan semua pelakunya. Jangan tebang pilih.
Dalam konteks itulah saya sodorkan data bahwa di jaman khilafah dulu juga ada beberapa Khalifah yang gay. Maka hebohlah dunia medsos
Saya menyodorkan data itu bukan untuk melegitimasi LGBT. Tidak ada kata-kata itu dari cuitan saya. Saya hanya mengajak mereka berpikir bahwa jangan semua hal negatif disematkan pada sistem demokrasi, lantas Khilafah digambarkan baik-baik saja semuanya. Kita fair saja lah.
Mengenai referensi. Sebenarnya ini sudah saya bahas di buku saya Islam Yes, Khilafah No (dua jilid). Tapi baiklah saya cantumkan juga referensi dari kitab Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi.
1. Khalifah al-Watsiq bin al-Mu’tashim Billah
وقال غيره: كان الواثق وافر الأدب، مليح الشعر، وكان يحب خادما أهدي له من مصر، فأغضبه الواثق يوما، ثم إنه سمعه يقول لبعض الخدم، والله إنه ليروم أن أكلمه من أمس فما أفعل، فقال الواثق.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...