Penghapusan Puing Ruang dan Penggunaan sebagai Sumber Daya di Orbit

 
Penghapusan Puing Ruang dan Penggunaan sebagai Sumber Daya di Orbit

LADUNI.ID, 8.100 ton puing antariksa telah terakumulasi di orbit Bumi rendah yang terdiri atas benda-benda roket bekas, puing-puing terkait misi, dan pecahan tumbukan. Sebagian besar benda-benda ini terlalu kecil untuk dideteksi dengan sistem radar, tetapi ada lebih dari 29.000 benda yang diketahui lebih besar dari 10 cm. Dampak antara benda-benda ini dan misi operasi telah merusak peralatan yang mahal, membutuhkan manuver penghindaran tabrakan yang mahal dan membahayakan kehidupan para astronot di stasiun ruang angkasa internasional.

Pada tahun 1979 Kantor Program Orbital NASA Puing-puing, bersama dengan Donald J. Kessler, merilis penelitian tentang "Sindrom Kessler" yang memperkirakan bahwa tabrakan akan terus meningkat. Ini akan mengarah pada pertumbuhan puing yang eksponensial yang akan membuat akses ke ruang menjadi mustahil dalam beberapa generasi. Solusi parsial untuk menstabilkan populasi puing juga diusulkan yang memerlukan misi baru untuk memasukkan tindakan pembuangan pasca misi, serta misi yang didedikasikan untuk Penghapusan Puing Aktif (ADR) dengan menempatkan benda terbesar ke dalam orbit yang membusuk kurang dari 25 tahun. Proposal ini membahas bagaimana seseorang dapat berhasil dalam mencapai tujuan yang terakhir ini.

Realisasi konsep CHARON yang berhasil akan berdampak besar pada beberapa tujuan misi NASA. Kendaraan orbital yang dapat memanfaatkan sumber daya atmosfer atas in-situ akan memungkinkan sejumlah misi, dan khususnya ADR, yang membutuhkan delta-V yang sangat tinggi dengan cara yang cepat, responsif, dan berulang. Konsep yang diajukan di sini, Crosscutting, High Apogee, Refueling Orbital Navigator (CHARON) akan memberikan kemampuan seperti itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN