Kolom Gus Nadir : Cara Imam al-Ghazali Menyelami Perhiasan al-Qur’an
LADUNI.ID - Membaca pengantar kitab Imam al-Ghazali Jawahir al-Quran wa Duraruhu kok rasanya kena tampol yah. Allah Karim
Betapa sering kita membaca al-Qur’an bahkan menyelami maknanya tanpa berhasil meraih keindahan permata dan mutiara al-Qur’an. Itah sebabnya Imam al-Ghazali memulai kitabnya dengan menulis pengantar seperti ini:
“Aku berharap membangunkanmu dari tidurmu, wahai kalian yang membaca al-Quran, yang mempelajarinya sebagai sebuah amalan, yang menyerap makna dan kalimatnya, berapa lama lagi kamu akan berjalan di pantai samudera, menutup matanu dari keajaiban makna al-Qur’an?
“Bukankah itu tugasmu untuk berlayar ke tengah samudera makna agar bisa melihat pesonanya, untuk berjalan ke pulau guna mendapat hasil terbaik, dan untuk menyelam di kedalaman agar bisa mengambil mutiaranya?
“Tidakkah kamu merasa malu terhalamg mendapatkan permata dan mutiara dengan hanya terus menerus melihat pantai dan tampilan lahir belaka?
“Tidakkah sampai pengetahuan padamu bahwa al-Qur’an itu bagai samudera dan darinya segala pengetahuan akan muncul, seperti sungai dan anak sungai yang bercabang dari tepi lautan?
“Mengapa tidak kamu tiru mereka yang menyeberangi ombak dan mendapat belerang merah, menyelami kedalaman lautan dan mendapatkan kristal merah, mutiara berkilau dan peridot hijau, bepergian menyusuri pantai dan mengumpulkan ambar dari binatang untuk bahan obat dan parfum?
Memuat Komentar ...