Profil
Pondok Pesantren Darul Ulum Pasinan Baureno berawal dari didirikannya Pesantren Salafiyah oleh Al-Maghfurlah KH. Cholil bin Abddulloh Umar pada tahun 1937. Dalam perjalanan sejarahnya pernah menjadi Markas Laskar Hisbulloh dalam rangka mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai baris belakang dan pengiriman pemuda-pemuda ke medan perang melawan penjajah khususnya pada peristiwa 10 Nopember di Surabaya dilanjutkan dengan melawan Agresi Belanda untuk merebut kembali tanah air Republik Indonesia.
Setelah penyerahan kedaulatan Republik Indonesia Tahun 1950 KH. Cholil pernah dengan terpaksa menerima jabatan sebagai Asisten Wedana (Camat Baureno) karena pada saat itu kondisi yang belum menentu sehingga tidak ada satu orangpun yang mau dijadikan Camat Baureno. Walaupun demikian Beliau masih tetap tekun mengajar Ilmu Agama bagi masyarakat sekitar dengan mendirikan Madrasah Diniyah baik putra maupun putri.
Pada Tahun 1964 s/d 1966 Pondok Pesantren tersebut ditempati sebagai Pusat Perlawanan/penumpasan Prolog dan Epilog G 30 S/PKI, yang waktu itu putra KH. Cholil yang bernama Imam Muchlas (Alm) sudah tampil menjadi Pimpinan Gerakan tersebut, bahkan dari pihak pemerintah sipil/militer memberikan kewenangan beliau untuk menentukan status dan kriteria sisa-sisa G 30 S / PKI untuk penyelesaian hukum yang berlaku.
Pada akhir tahun 1960-an timbul keinginan dari masyarakat sekitarnya dan melihat tantangan zaman untuk meningkatkan peran Pondok Pesantren perlu kiranya adanya Pendidikan Formal, maka pada bulan Januari Tahun 1970 dengan didahului beberapa kali pertemuan tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama’, dan pejabat pemerintah maka dibukalah sekolah Formal sekaligus tiga tingkatan yaitu Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang diresmikan pada bulan Januari 1970 oleh Bapak Djamaludin Abdulloh selaku Kepala Jawatan Pendidikan Agama Propinsi Jawa Timur.
Memuat Komentar ...