Para Penista Agama Menurut Rasulullah SAW
LADUNI.ID, Terhadap siapa pun Rasulullah SAW selalu bersikap lemah lembut, termasuk kepada para kafir Quraisy. Namun dalam catatan hadis, Rasulullah diketahui beberapa kali naik pitam, di antaranya ditujukan kepada para sahabat yang sangat bersemangat dalam beragama. Sebagai hadis, teguran langsung untuk sahabat itu menjadi peringatan dan pelajaran kepada umatnya sampai hari akhir.
Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Shahih-nya, dari Abu Mas'ud, "Seseorang lelaki berkata: 'Wahai Rasulullah, saya ingin datang agak telat saat shalat jamaah Subuh, karena imam si fulan memanjangkan bacaannya.' Rasulullah pun Marah. Aku (Abu Mas'ud) tidak pernah melihat beliau marah melebihi marahnya saat itu. Kemudian beliau bersabda: 'Wahai manusia sekalian, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang menjauhkan orang lain dari agama Allah. Barangsiapa menjadi imam shalat maka hendaklah memperpendek bacaannya, karena dalam deretan makmum ada orang lemah, lanjut usia, dan memiliki keperluan.'"
Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis Jabir bin Abdullah al-Anshari, ia berkata:
"Ada seseorang datang dengan membawa dua ekor unta Nadhih (pengangkut air untuk menyiram tanaman dan kebun) ketika hari menjelang malam. Ia mendengar Mu'adz sedang shalat. Ia pun meninggalkan untanya dan ikut shalat berjamaah bersama Mu'adz. Kemudian Mu'adz membaca surah al-Baqarah dan an-Nisa, hingga ia pun meninggalkan Mu'adz (untuk shalat sendiri). Lantas ia mendengar berita bahwa Mu'adz mengecam tindakannya. Akhirnya orang tersebut menemui Rasulullah, dan mengadukan perbuatan Mu'adz itu. Rasulullah bersabda: 'Wahai Mu'adz, apakah kamu menjadi pembuat fitnah?' Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. 'Kamu bisa membaca surah al-A'la, al-Syams, dan al-Lail, karena para makmum di belakangmu ada orang yang berusia lanjut, lemah, dan memiliki keperluan.'"
Memuat Komentar ...