Libya Menjadi Kacau Setelah 6 Tahun Revolusi

 
Libya Menjadi Kacau Setelah 6 Tahun Revolusi

LADUNI.ID, Jakarta - Setelah Libya mengalami revolusi yang terjadi 6 tahun lalu, ternyata tidak mengalami perubahan yang positif. Sebaliknya, Libya mengalami sebuah kekacauan yang mendera wilayah Afrika Utara tersebut. Bahkan sebagian wara Libya mengatakan bahwa revolusi yang terjadi di Libya hanya menghasilkan teorisme dan kerusuhan.

Seorang pengajar di universitas setempat bernama Jalal Fituri berpendapat bahwa kebanyakan orang Libya menyesalkan penggulingan Muammar Khadafi. Menurutnya pilihan revolusi yang dilakukan di Libya tidak sesuai harapan.

"Ketika kami berdemonstrasi menentang rezim (Khadafi), kami memimpikan kebebasan dan menikmati kekayaan kami. Namun, kami sekarang dikelilingi oleh penjahat dan gembong perang. Bukannya menikmati kekayaan minyak kami, kemiskinan telah meningkat dan warga tak berdaya," terang Fituri.

Praktik-praktik korupsi, lanjut Fituri, kini telah merajalela di seluruh wilayah di Libya. Karena hal tersebut Libya menjadi Negara dengan kekacawan dan kondisi yang tidak menentu.

Seorang perawat di Tripoli, Ibtisam Naili menyatakan bahwa dirinya percaya bahwa terdapat persekongkolan internasional yang terjadi pada revolusi di Libya. Pada tahun 2011, demonstrasi terjadi di Libya menentang rezim Khadafi yang hal itu berasal dari provokasi politisi Libya di luar negeri.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN