Jejak Uap Air dari Sisa Pembakaran Mesin Pesawat Picu Pemanasan Global dan Akan Berlipat 2050
LADUNI.ID, Ternyata, studi terbaru membuktikan bahwa contrails memiliki efek pemanasan global yang lebih besar. Contrails, fenomena terbentuknya awan putih panjang akibat pertemuan udara panas hasil pembakaran mesin pesawat dengan udara tipis dingin di langit, sungguh terlihat cantik.
Menurut penelitian itu, efek dari contrails terhadap lingkungan hidup akan berlipat tiga pada tahun 2050.
Sebuah studi yang dilakukan sejak 2011 ini menunjukkan bahwa efek dari awan contrail memberikan kontribusi lebih besar pada pemanasan atmosfer daripada semua karbon dioksida (Co2) yang dihasilkan oleh pesawat sejak awal penerbangan. Efek-efek itu diprediksi semakin buruk sejalan dengan meningkatnya lalu lintas udara di dunia.
Bersama dengan rekan-rekannya, fisikawan atmosfer Ulrike Burkhardt dari Institut Dirgantara Jerman (DLR) untuk Fisika Atmosfer di Wessling menciptakan model atmosfer baru untuk mensimulasikan bagaimana contrail bekerja pada beragam jenis awan.
Dengan model itu, peneliti membandingkan kondisi atmosfer pada tahun 2006 dengan tahun 2050 mendatang sesuai prediksi lalu lintas udara dan emisi yang ada di tahun itu. Mereka menemukan peningkatan tiga kali lipat dalam efek pemanasan global.
"Studi ini adalah salah satu yang membuat prediksi rinci tentang bagaimana contrails mempengaruhi iklim masa depan," kata fisikawan awan DLR Bernd Kärcher saat melaporkan hasil risetnya di Atmospheric Chemistry and Physics baru-baru ini.
Memuat Komentar ...