Kamp Pendidikan Muslim Uighur Didominasi Anak-Anak dan Orang Dewasa

 
Kamp Pendidikan Muslim Uighur Didominasi Anak-Anak dan Orang Dewasa

  LADUNI. ID, CHINA - Salah satu wilayah di China yang didiami muslim Uighur,  menurut sebuah studi terbaru melaporkan bahwa ribuan anak-anak Muslim Uighur yang meninggali wilayah Xinjiang barat China dipisahkan dari orang tua mereka.

Disebutkan juga mereka menjalani apa yang disebut sebagai kampanye sistematis rekayasa sosial ulang dan genosida budaya.

Penelitian ini menyoroti apa yang terjadi pada anak-anak dari apa yang disebut penahanan ganda terhadap orang tua, situasi di mana seorang ibu dan ayah telah diculik oleh negara ke dalam apa yang disebut fasilitas wajib "re-edukasi".

PBB mengatakan China telah menahan lebih dari satu juta Muslim minoritas, sebagian besar etnik Uighur, sejak eskalasi kebijakan yang dramatis pada musim semi 2017. Akses independen dan internasional ke pusat-pusat penahanan terbatas pada tur resmi yang dikoreografikan dengan ketat.

Menulis dalam the Journal of Political Risk, peneliti asal Jerman Dr Adrien Zenz menyajikan bukti untuk menunjukkan bahwa sejak awal kampanye "pendidikan ulang" di Uighur, China telah membuat rencana untuk mendaftarkan anak-anak Muslim sebagai yatim piatu ke dalam sebuah asrama dengan keamanan maksimal.

Dokumen resmi yang tidak jelas tetapi tersedia untuk umum menunjukkan pihak berwenang Xinjiang mengantisipasi risiko bahwa anak-anak yang kehilangan kedua orang tuanya di pusat-pusat penahanan akan termotivasi untuk menyerang negara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN