Mengenai Sakinah (Serial Catatan Pernikahan)
LADUNI.ID - Pagi ini aku menghadiri acara akad Nikah putri teman baik saya: Dr. Eman, pendiri UNU Cirebon sekaligus Ketua PBNU. Kemarin di Yogyakarta aku hadir untuk acara yang sama, memenuhi undangan dubes Saudi Arabia, pak Agus Miftah Abe Gebriel. Beliau menikahkan putrinya. Pada keduanya aku hadir untuk menyampaikan doa.
Syawal agaknya boleh disebut sebagai bulan musim nikah/kawin. Begitu usai Idul Fitri, acara akad nikah diselenggarakan di banyak tempat dan setiap hari. Di medsos kita membaca undangan acara itu. Lalu bertebaranlah ucapan selamat atas peristiwa yang sakral itu. Kiyai Said Aqil menyebutnya : ibadah universal. Karena semua agama mensakralkan peristiwa tersebut. Ucapan selamat dan berkah itu kemudian disertai kata-kata doa ; semoga "Sakinah", "Mawaddah" wa "Rahmah". Atau disingkat "Samara". Ada juga yang menyebut S. Mawar. Dll.
Tiga kata ini diambil dari ayat suci Al-Qur'an yang oleh banyak penafsir dipandang sebagai tujuan nikah. Yaitu :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemahan pada umumnya :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".(Q.s. al-Rum, 21).
Memuat Komentar ...