Citra Satelit NASA Penyebaran Penduduk Indonesia
Citra satelit yang dirilis Badan Antariksa Amerika Serikat ( NASA) memperlihatkan betapa gemerlapnya Pulau Jawa, salah satu pulau utama Indonesia, pada malam hari.
Diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Agustus 2018, citra itu memperlihatkan Jawa diselimuti cahaya dan berdiri tegak di tengah gelapnya Samudera Hindia. Namun menurut pemerhati astronomi Adib Rifqi Setiawan, gemerlapnya Pulau Jawa itu justru bakal memberikan kerugian bagi para astronom dalam melakukan tugasnya.
Saat dihubungi Senin (8/7/2019), Adib menerangkan dampak yang paling dirasakan astronom adalah mereka tak bisa mengamati obyek langit karena kalah terang dengan cahaya sekitar. Dia kemudian menjelaskan fakta itu menjadi alasan mengapa dibangun observatorium baru yang berlokasi di Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Emmanuel Sungging Mumpuni, peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusalinsa) LAPAN Desember lalu berkata, daerah itu dianggap lokasi terbaik di Indonesia untuk pengamatan astronomi. "Daerah NTT adalah salah satu daerah dengan iklim yg baik untuk pengamatan astronomi, yakni banyak malam cerah dalam setahun," sambung Sungging. Pernyataan ini menegaskan apa yang ditulis oleh Sungging dan koleganya dalam makalah tersebut bahwa fraksi kecerahan langit di Timau mencapai 70 persen. Adib berujar, semakin gemerlap kotanya, maka semakin sulit dibangun observatorium sebagai pusat pengamatan obyek langit, sehingga semakin menyusahkan dalam pengajaran ilmu Astronomi. Selain mengaburkan kemampuan meneliti benda langit, gemerlapnya cahaya juga menghantam spesies lain seperti glow worm ketika berusaha mendekati pasangan untuk musim kawin. Adib menyebut jika observatorium dibangun di tengah kota, maka setidaknya mempunyai radius 10 kilometer dengan kawasan sekitarnya diusahakan gelap.
Memuat Komentar ...