Gus Baha Ditegur Sahabat Ibnu Mas'ud

 
Gus Baha Ditegur Sahabat Ibnu Mas'ud

Oleh Muhammad Abid Muaffan

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu ketika saat penyusunan Mushaf Universitas Islam Indonesia, saat itu KH. Ahmad Baha'uddin Nur Salim atau yang masyhur dikenal sebagai Gus Baha' ini masuk dalam tim penyusun sebagai Anggota Tim Lajnah Mushaf UII.
Tim tersebut terdiri dari pakar tafsir dari Profesor, Doktor, dan ahli-ahli Al-Qur'an dari penjuru tanah air seperti Prof. Quraish Shihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof Shohib, dan lain-lain.

Mungkin hanya Gus Baha' lah pakar tafsir yang tak menyandang titel akademik karena beliau tercatat hanya menyantri di Pesantren Al-Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang asuhan KH. Maimun Zubair, selain kepada mengaji kepada ayahandanya KH. Nur Salim al-Hafidz, murid KH. Arwani Amin Kudus dan KH. Abdullah Salam, Kajen, Pati.

Namun entah mengapa saat penyusunan Mushaf tersebut Gus Baha' lupa mencantumkan nama sahabat Abdullah bin Mas'ud dalam daftar nama sahabat yang meriwayatkan qiro'at. Dalam mushaf tersebut memang dijelaskan secara ringkas tentang sejarah penurunan, periwayatan, pembukuan dan Ulumul Qur'an lainnya.

Dalam Buku Guru Orang-Orang Pesantren Terbitan Pondok Pesantren Sidogiri disebutkan, bahwa Sahabat Ibnu Mas'ud ini tergolong salah satu sahabat yang pertama kali masuk islam (as-Sabiqunal Awwalun) bersama Abu Bakar bin Abi Quhafah, Khodijah binti Khuwailid, Ali bin Abi Thalib dan lain-lain. Beliau dikenal dengan julukan Sahibu Sawadi Rasulillah (yang mengetahui rahasia Rasulullah) karena kedekatannya dengan Rasulullah SAW.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN