Arus dan gelombang modernisasi yang demikian dahsyatnya telah menimbulkan gejolak dan tantangan bagi umat Islam, mungkin bila tidak bijak dalam menanggapinya tidak mustahil akan terseret arus dan gelombang tersebut serta akan tenggelam didalamnya. Maka umat Islam membutuhkan sebuah perahu yang dinamakan dengan syariat yang kokoh untuk mengarungi derasnya arus dan gelombang modernisasi.
Di Aceh secara khusus, pengaruh modernisasi mulai merasuki tatanan kehidupan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, pengaruh budaya westernisasi dan sekularisasi setidaknya telah mempengaruhi kehidupan masyarakat kita, sehingga secara perlahan-lahan pengaruh ini telah merusak sendi-sendi Islam, Tantangan budaya westernisasi dan sekularisasi tidak dapat lagi dielakkan oleh umat Islam, terutama kaum muda generasi Islam sehingga forum-forum pengajian/kajian Islam mulai kurang diminati. Generasi muda lebih suka kepada kegiatan-kegiatan atau kajian-kajianjyang jauh dari nilai-nilai Islam. Sebuah fenomena yang memprihatikan umat Islam perlu di jawab dengan kegiatan dan pendidikan Islam yang mampu memberikan ilmu pengetahuan yang berbasis moral, agama dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Bertolak dari persoalan tersebut, Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Mahyal Ulum Al-Aziziyah berkerjasama dengan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama Aceh sepakat untuk mengambil bagian dan memainkan perannya dalam mengarahkan generasi muda Islam sebagai kader-kader yang beraqidah dan taat beribadah sebagai tenaga pengajar sekaligus dengan pemahaman bahasa asing yang handal sehingga membuat generasi tersebut mampu mengembangkan amanah dakwah hingga kejenjang Internasional. Maka upaya yang dilakukan dalam merespon persoalan di atas adalah lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nadhlatul Ulama Aceh (STIS NU Aceh).
Memuat Komentar ...