Linux Story : BlankOn Canggih

 
Linux Story : BlankOn Canggih

LADUNI.ID, Bandung - Blangkon kita kenal sebagai penutup kepala khas beberapa etnis yang mendiami pulau Jawa. Selain berfungsi sebagai penutup kepala dan estetika, blangkon juga didudukkan sebagai sebuah simbol yang sarat nilai, mulai nilai spiritual, tuntunan bertingkah laku dan seterusnya. Khas budaya yang penuh dengan simbolisme, nyaris semua benda-benda mati "berbicara" kepada kita sebagai penggunannya. Tak hanya blangkon, pacul dan bajak atau benda lain pun demikian. Sarat nilai-nilai luhur.

Rubrik atau taggar Linux Story kali ini tidak membahas blankon yang penutup kepala, namun akan berbagi catatan tentang BlankOn Linux. Sebuah operating system Linux kelas distribusi / distro (bukan remaster) karya anak bangsa berbasis Debian yang dikembangkan oleh tim pengembang BlankOn Indonesia dengan dukungan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) sejak 2004 lalu.

Meskipun demikian, BlankOn ini tidak meninggalkan budaya khas Indonesia di atas, ada nilai-nilai yang disematkan. BlankOn juga berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1), ibarat saklar lampu off (lampu padam) dan on (lampu menyala). Linux BlankOn merupakan simbol harapan agar masyarakat pengguna komputer di Indonesia yang sebelumnya tidak mengetahui Linux menjadi mengenal dan menggunakan Linux. Menyadari bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keahlian dan kemandirian bangsa Indonesia di bidang teknologi informasi dan menjunjung tinggi martabat bangsa dalam masalah hak cipta.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN