Problrma Sensifitas Dakwah Sosial di Zaman Now
LADUNI.ID,KOLOM-Banyak orang mengambil aspek subjektif dan relatifnya dakwah dengan menonjolkan Hadis yang menyatakan bahwa seberat-berat jihad adalah memerangi hawa nafsu, yang lalu diterjemahkan bahwa jihad yang maksimal adalah mempertahankan moral pribadinya saja.
Dengan cara berfikir begini maka dia merasa jihadnya adalah hebat walau tidak pemah memikirkan bagaimana memper baiki kehidupan masyarakat dan mengembangkan Islam agar menjadi prinsip yang benar-benar membawa kemakmuran dan kesejahteraan di dunia.
Dia cukup puas bila jihad melulu berkaitan dengan pembinaan diri sendiri belaka, dan lupa bahwa diri pribadinya hidup dalam dua dimensi, dimensi individual dan dimensi sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa memperjuangkan Islam, kebenaran dan keadilan adalah persyaratan mutlak dan menjadi ukuran operasional bagi kriteria seorang mukmin. Sulit dimengerti bagaimana orang lain menganggap bahwa seseorang sudah mempunyai komitmen pada Islam bila menyebut Islam saja khawatir/takut, mensitir ayat Al-quran dan Hadis Rasul saja tidak pernah, walaupun orang itu katakanlah sudah salat, puasa, dan haji, termasuk moral pribadi yang relatif bersih.
Jelas kiranya bahwa makna jihad harus lebih diukur secara operasional sampai sejauh mana seseorang yang mengaku muslim telah memahami dan menyebarluaskan Islam dari segi kuantitas dan kualitas, bukan malah mengabaikan identitas Islamnya, baik dalam bentuk akidah maupun bentuk syariahnya.
Memuat Komentar ...