Profil
Pesantren An Nawawi Tanara Serang, Banten, sesuai dengan namanya, ingin mengambil spirit dari Syekh Nawawi Al-Bantani, salah satu ulama asal Nusantara yang mampu menunjukkan kiprahnya di tingkat internasional pada zamannya. Visi inilah yang ingin dijadikan spirit oleh KH. Ma’ruf Amin ketika mendirikan Pesantren An Nawawi pada tahun 2001 dengan harapan pesantren ini bisa menjadi tempat untuk melahirkan ulama, khususnya para ahli fiqih.
KH. Ma’ruf mengatakan, pengkaderan ulama kini semakin mendesak mengingat para ulama sepuh sudah banyak yang meninggal, sementara belum banyak generasi muda yang dipersiapkan menggantikan mereka. Jika hal tersebut terjadi, bisa menyebabkan kelangkaan ulama. Untuk mencapai visi tersebut, sistem pendidikan sedari awal sudah diarahkan ke sana. Di pesantren yang lokasinya di daerah tempat kelahiran Syekh Nawawi itu, kini sudah berdiri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang akan dikembangkan sampai pendidikan tinggi dengan fokus dalam kajian fiqih dari S1 sampai dengan S2. “Kami fokus di ilmu fiqih karena ulama itu kan ahli fiqih, dan di sana kekuatan para ulama,” katanya.
Untuk menghasilkan para ulama yang kompeten, tentu bukan hal yang mudah dan waktu yang singkat. Strategi yang dilakukannya adalah mengambil keunggulan-keunggulan yang ada di berbagai pesantren lalu dicangkokkan dalam kurikulum pesantren. Untuk keunggulan bahasa Arab dan Inggis, diambil metode dari Pesantren Gontor sedangkan kemampuan membaca kitab diambil dari keunggulan pesantren salaf. Satu hal lain adalah para santri di sini diharapkan juga hafal Al-Qur’an. Karena itu, metode pengajaran dari pesantren yang fokus pada hafalan Qur’an juga diterapkan di pesantren ini.
Memuat Komentar ...