]Dalil Sudah Diproses Menjadi Sari Pati Ilmu
LADUNI.ID - Para kyai sepuh (juga Habaib) yang mengampu pesantren ini tiap harinya memegang kitab, menyampaikan ilmunya kepada para santrinya, bahkan telah mengamalkannya. Proses ini berjalan berpuluh-puluh tahun. Para kyai sepuh ini telah melalui proses yang disebut oleh Imam Al-Ghazali dengan istilah Mukasyafah (instuisi, ilmu yang bersumber dari kejernihan hati) sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut:
«ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻤﺎ ﻋﻠﻢ ﻭﺭﺛﻪ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻢ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ»
"Barang siapa mengamalkan ilmu yang telah ia ketahui maka Allah berikan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui"
Al-Hafidz Al-Iraqi berkata:
ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻲ اﻟﺤﻠﻴﺔ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﻧﺲ ﻭﺿﻌﻔﻪ.
"Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam Hilyatil Auliya' dari Anas dan ia menilai dlaif"
Jika hari ini saya mendengar ceramah kyai sepuh jarang mengumbar dalil -seperti kebanyakan kita yang masih belajar-, maka saya yakini rangkaian kata, kalimat yang tersusun, kosa kata yang dipilih, huruf yang dikeluarkan, adalah sudah melalui proses penyaringan dalil.
Mauidzahnya menjadi sejuk, petuah-petuahnya meresap, tidak membuat gaduh, tidak membuat takut orang lain, dan ... (Tidak dapat saya ulaskan dengan kalimat yang mewakili keinginan hati saya)
Jika dalil agama diibaratkan kelapa, kita masih sibuk di kulit serabut yang tebal dan memukul keras kepada batok kelapa. Sementara para kyai sepuh ini sudah lama memarut daging kelapa menjadi santan.
Memuat Komentar ...