Mengenal Tiga Santri Istimewa KH Maimoen Zubair
Oleh HIDAYAT NUR
LADUNI.ID, Jakarta - Gus Zuhrul Anam, menantu KH. Maimun Zuber, saat berceramah pada Majelis Haul almaghfurlah kyai murabbi kami, KH. Abdul Wahid Zuhdi di Ngangkruk, berkisah tentang KH. Maimun Zubair yang pernah bilang: "Santriku sing paling alim iku Wahid" (Muridku yang paling alim adalah KH. Abdul Wahid Zuhdi).
Dari info yang saya dengar, santri Yai Maimun Zuber yang pernah dipuji secara langsung ada tiga, yaitu Yai Abdul Wahid Zuhdi (disebut ilmunya mutabahhir/luas), Gus Anam (disebut sebagai rojul kamil karena cepatnya hafalan beliau) dan Gus Baha' (santri alim yang terkenal cepat cari ibarat kitab).
Dua hari sebelum kami diutus sowan ke ndalem Gus Zuhrul Anam di Leler, Banyumas, dan kami tidak tahu, ternyata Yai Wahid telah berjumpa beliau di ndalem Gus Aniq (KH. Aniq Muhammadun) Pakis, Tayu, Pati, dalam satu acara resepsi. Yai Wahid tetap mengutus kami sowan ke ndalem Gus Anam untuk keperluan undangan ceramah pada acara haflatul wada' akhir tahun di pondok kami, di Bandungsari.
Perjalanan saat itu, naik becak/bus dari Bandungsari, Grobogan ke Leler Banyumas memakan waktu sekitar 13 jam. Kami berangkat pada pukul 10 pagi dan sampai ke ndalem Gus Anam sekitar pukul 11.30 malam. Jauh bukan? Ditambah penat dan membosankan dalam bus tentunya.
Pagi hari kami bertemu dan dijamu sarapan di ndalem beliau. Beliau kaget waktu kami utarakan maksud kedatangan kami. Beliau berkata: "Lha baru dua hari kemarin saya jumpa Gus Wahid di Pati, mengapa tak waktu itu saja beliau mengundang saya," dengan bahasa Jawa yang santun.
Memuat Komentar ...