Kisah Karomah Syeikhona Kholil Bangkalan untuk KH. Hasyim Asy'ari
LADUNI.ID, Jakarta - Pemuda dari Jombang sedang nyantri di Kademangan, Madura. Tugasnya mengurusi kuda milik sang guru, Syeikhona Khalil. Alhasil kesempatannya mengaji pun tak terlampau banyak.
Suatu hari, Syeikhona kerawuhan tamu dari tanah Jawa; seorang kiai yang santrinya masih berjumlah puluhan. Setelah diajak duduk sambil menikmati suguhan, tamu tersebut mengutarakan keperluannya pada tuan rumah yang mulia.
“Mbah Kholil, niat saya yang pertama datang ke sini adalah ingin silaturahim, dan yang kedua, hendak menikahkan putri saya. Berhubung dia sudah dewasa, kiranya patut saya carikan jodoh, apalagi usia saya juga sudah di ambang pintu ajal. Tak lama lagi Allah pasti memanggil jiwa saya, Mbah. Jika ada calonnya, saya mohon petunjuk dan izin untuk mencarikan.”
Tanpa berpikir panjang, Mbah Kholil langsung memanggil santrinya yang sedang mengurusi kuda di belakang rumah.
“Hasyim..!”
Demi mendengar suara gurunya memanggil, si santri langsung lari terbirit-birit menghadap sang guru.
“Dalem, Mbah Kholil. Panjenengan memanggil saya?”
“Iya.”
Tanpa banyak tanya lagi, pemuda Hasyim langsung diam merunduk. Lalu Syeikhona berkata pada tamu beliau.
“Ini dia calon yang kamu cari itu, yang akan meneruskan perjuanganmu nanti.”
Si tamu pun terkejut bukan kepalang. Tak sanggup berpikir sambil bergumam dalam hatinya,
Memuat Komentar ...