Profil
Sepulangnya Ustadz Suyuthi dari Pesantren, kira-kira tahun 1977 beliau membentuk perkumpulan pemuda yang diberi nama “Jam’iyyah
Subaniyyah” yang beranggotakan kurang lebih 70 pemuda, yang didalamnya diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kerohanian ( Pengajian ) di rumah beliau sendiri.Pada saat kegiatan tersebut berjalan kurang lebih satu tahun, sebagian pemuda yang sudah mampu, diberi tugas untuk praktek mengajar, disamping beliau sendiri juga mengisi pengajian di musholla-musholla yang berada di seluruh Desa Mororejo, sehingga beliau kemudian juga membentuk Wadah untuk para mubaligh yang diberi nama “Ittihadul Mubalighin” yang beranggotakan 11 orang dengan tugas yang sama secara bergantian.
Setelah kejadian tersebut maka berdatangan pula orang tua bersama anak putrinya dengan maksud yang sama pula. Anak tersebut kemudian
diterima beliau dan ditempatkan di rumah beliau.Setelah masyarakat mengetahui bahwa beliau juga menerima santri putri, maka tidak berapa lama jumlah santri putri makin bertambah banyak sehingga untuk sementara ditempatkan di rumah kakak beliau (H. Mukhlas).
Mengingat jumlah santri putra dan santri putrid makin bertambah banyak yang berdatangan dari beberapa daerah, diantaranya dari Jawa Tengah,
Jawa Barat, DKI Jakarta, bahkan ada yang dari Sumatera dan Kalimantan. Maka beliau mulai merintis untuk mendirikan Pondok Pesantren.
Setelah melalui proses yang cukup panjang serta kerjasama dengan „Ulama dan masyarakat mororejo. Maka pada tahun 1983 berdirilah sebuah Pondok Pesantren yang diberi nama oleh beliau “Manba’ul Hikmah” yang
Memuat Komentar ...