Profil
Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah yang berada di dusun Parakanonje, desa Karangsalam Kidul, kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Banyumas ini telah mengalami sejarah panjang. Pada awalnya, cikal bakal pesantren ini merupakan sebuah kelompok pengajian yang didirikan oleh Simbah K.H. Muhammad Sami’un pada tahun 1960-an. Setelah beliau wafat pada tahun 1392 H./1972 M., kelompok pengajian ini dilanjutkan oleh putra menantu beliau, Simbah KH. Muhyiddin Abdul Mu’id, yang memimpin kegiatan di Masjid Jami’ An-Ni’mah Parakanonje.
Setelah beberapa tahun sejak kepulangan menantu beliau, Abuya KH. Mohammad Thoha ‘Alawy, A.H. dari Makkah, dengan bantuan dan dukungan para Remaja Islam Parakanonje untuk melestarikan pengajian tersebut yang sempat surut, maka terbentuklah Kelompok Studi dalam naungan Madrasah Diniyyah Al-Mustaqbal yang berkiprah dalam pengajaran Al-Qur’an, Fasholatan, dan Ilmu Bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia). Madrasah ini menjadi sambung tangan kiprah perjuangan Mbah Sami’un dalam mensyiarkan agama Islam di dusun Parakanonje dan merupakan washilah terhadap berdirinya Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah.
Kegiatan ini terus berkembang dan menarik minat masyarakat, hingga mulai terdapat beberapa santri yang mukim/menetap di ndalem Abuya menjadi santri-santri awal di Pondok. Berkat dukungan masyarakat dan pihak-pihak lain untuk melestarikan kegiatan dalam mensyiarkan agama Islam tersebut, maka diresmikanlah Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah di bawah asuhan Abuya KH. Mohammad Thoha ‘Alawy, A.H. pada tanggal 22 Desember 1992 dengan melaksanakan peletakan batu pertama oleh Simbah Nyai Hj. Shofiyah Umar dari Solo (kakak perempuan dari Mbah Muhyiddin).
Memuat Komentar ...