Bahaya Isu Khilafah

LADUNI.ID, KOLOM -
Sejumlah nasihat ulama Asy-Syafi’iyyah tentang bahayanya membesar-besarkan isu khilafah dan mengangkatnya dalam pembicaraan publik. Sikap ulama-ulama Asy-Syafi’iyyah ini bisa kita pahami sebagai landasan adalah tidak adanya bab-bab atau wacana khusus untuk membahas Khilafah apalagi kewajibannya, seperti contoh imam An-Nawawi mengapa beliau tidak bersedia membesar-besarkan isu ini, padahal kondisi sosial dan politik di zamannya seharusnya menciptakan atmosfer yang sangat pantas untuk membuat bab dalam kewajiban khilafah di dalam karya-karyanya menjadi topik utama.
Mari kita simak beberapa nasihat ulama'-ulama' besar terkait rawan dan bahayanya pembahasan khilafah/imamah.
AL-JUWAINI
Kata Al-Juwaini, pembahasan khilafah itu bukan pembahasan akidah. Bahaya yang timbul pada orang yang tergelincir dalam pembahasan ini lebih besar daripada bahaya pada orang yang jahil terhadap dasar-dasarnya. Al-Juwaini berkata,
الكلام في هذا الباب ليس من اصول الاعتقاد والخطر على من يزل فيه يُربي على الخطر على من يجهل أصله
“Pembicaraan tentang topik ini (Khilafah/Imamah) bukan termasuk pembahasan dasar-dasar akidah. Bahaya bagi orang yang tergelincir dalam bahasan itu melebihi bahaya bagi orang yang tidak mengerti dasar pembahasannya”
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...