Antara Al Quran, Koran dan Media Online, Lebih Berefek Mana dalam Kehidupan?
LADUNI.id - Belakangan, apresiasi umat Islam terhadap kitab suci al-Qur’an mulai terkikis. Akhir-akhir ini, kesukaan dan kewajiban membaca serta mengkajinya mulai pudar. Mereka lebih suka membaca Koran dari pada Qur’an. Bahkan, hadirnya media online, yang telah "menenggelamkan" media cetak, pun ikut melemahkan semangat umat muslim membaca al Quran.
Sebagian umat muslim lebih rilex membaca media online di HP dari pada membuka aplikasi al Quran. Sebagian umat muslim lainnya lebih senang mencari sesuap nasi ketimbang membaca al-Quran (reading Qur’an). Mereka (me) lupa (kan) bahwa al-Quran kitab petunjuk.
Membaca dan mengkaji isi al-Quran adalah cara untuk mendapatkanpetunjuk ilahi. Hidup di dunia tanpa petunjuk-Nya tidak mungkin akan berjalan dengan lancar.
Kini, kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT.itu kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril seolah-olah telah ditinggalkan oleh umatnya. Bahkan lebih parah, muncul penilaian negatif (negative result) bahwa Al-Quran yang suci, yang tidak boleh disentuh kecuali dalam keadaan suci. Which none shall touch but those who are clean (Qs.Waqiah: 79), telah dianggap sebagai kitab yang tidak penting (there is no important), tidak perlu dibaca, membaca Al-Quran sama halnya dengan mebaca Koran (newspaper).
Lebih menyedihkan lagi, munculnya pemahaman (sebagian orang) bahwa Al-Quran adalah kitab yang kurang sempurna dan perlu direvisi. Pemikiran ini, diakui ataupun tidak, telah dipengaruhi oleh pemikiran dan budaya asing yang tidak Islami. Sehingga pada gilirannya, banyak dari umat Islam (Muslim community) kurang menyukai membaca Al-Quran. Padahal Al-Quran yang sangat muliya ini memiliki fadilah (benefit) yang tidak ada bandingnya dangan apapun saja.
Memuat Komentar ...