Profil
Pesantren Miftahul Ulum dimulai dari sebuah majlis taklim yang dirintis oleh R. KH. Sirajuddin bin Nasruddin bin Itsbat Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Madura. Pembentukan majlis taklim tersebut berawal dari sebuah keprihatinan salah seorang alunmi pesantren Bettet yang juga santri R.KH. Sirajuddin, yaitu Kyai Zainal Abidin Harral, saat melihat kondisi, tatanan sosial dan budaya masyarakat desa Banyuputih Kidul yang sangat jauh dari nilai-nilai ajaran Islam. Budaya amoral, komunisme, tindak kriminal serta berbagai tindak kejahatan telah menyelimuti dan memberi warna kelabu di Desa Banyuputih saat itu.
Kyai yang lebih akrab dengan sebutan Kyai Harral ini adalah seorang tuna netra yang terkenal kaya raya dengan sawah ladangnya yang sangat luas. Namun demikian, beliau adalah orang sangat dermawan dan zuhud. Melihat kondisi masyarakat yang jauh dari ajaran agama, Kyai Harral yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Madura mempunyai keinginan untuk mendirikan majlis taklim atau tempat pendidikan dalam rangka membina moral dan akhlak masyarakat sekitar yang sangat jauh dari norma-norma ajaran Islam. Untuk mewujudkan keinginan mulia tersebut, Kyai Harral kemudian meminta pendapat, nasehat dan bantuan kepada salah satu ulama yang juga guru beliau sendiri yaitu RKH. Sirajuddin bin Nashruddin bin Itsbat.
Pada mulanya Kyai Harral tidak langsung mengutarakan akan keinginannya dalam mendirikan tempat pendidikan. Namun yang beliau utarakan adalah keinginannya memungut salah satu putra KH. Sirajuddin.Namun, KH. Sirajuddin tidak langsung mengiyakan permintaan KH. Harral karena menurutnya anak bukan untuk dibagi-bagikan.
Memuat Komentar ...