Kisah Firaun Versus Musa
LADUNI.ID - Fir'aun menyembelih dan membantai ribuan bayi tak berdosa, agar apa yang dimimpikan tidak benar-benar wujud nyata, semua penafsir mimpi membisik padanya "Akan ada bayi laki-laki yang suatu saat akan melawan kekuasaannya", dan Istananya akan diporak-porandakan. Namun, Bayi itu pun bertandang ke Istananya, tanpa curiga, Fir'aun tersenyum mesra, Bayi itu pun dianggap bagian dari Istananya.
Musa kecil melewati air, ia mengalir menuju istana, seperti memberi isyarat bahwa suatu saat air itu pula yang akan menelan Raja Sombong yang mengaku Tuhan. Dan benarlah, Fir'aun ditelan air laut beserta ribuan tentaranya, mungkin saja ribuan tentara itu pula yang menyembelih bayi-bayi tak berdosa itu. Air itu mengalir, seperti mengalirnya kehidupan, hanya takdir Allah yang mampu mengantarkannya.
Maka, tiada manusia manapun yang akan mampu mencelakai manusia lainnya, kecuali atas izin Allah. Dalam Istana yang megah, Fir'aun dengan lantangnya berucap "Ana Rabbukum al-'Ala, Saya Tuhanmu yang Maha Tinggi", dari sebelah kamarnya, istrinya, Asiah berkata, "Subhanah Rabby al-'Ala, Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi". Betapa takdir itu sudah di TanganNya.
Hati itu dalam genggaman Tuhan, bukan dalam kekuasaan manusia, ketika Fir'aun menghalangi Musa AS dari hati ibunya, Allah lembutkan hati istrinya, dan Asiah melebihi segala hati padanya. Sungguh Takdir itu sudah di TanganNya.
Oleh: Halimi Zuhdy
Memuat Komentar ...