Kiai Sholeh Darat Ubah Bongkahan Batu Menjadi Emas di Hadapan Belanda

 
Kiai Sholeh Darat Ubah Bongkahan Batu Menjadi Emas di Hadapan Belanda

LADUNI.ID, Darah perjuangan KH Sholeh Darat tak lepas dari orang tuanya, yakni Kiai Umar. Dalam sejarahnya, Kiai Umar termasuk panglima perang dari pasukan Pangeran Diponegoro untuk wilayah Semarang dan sekitarnya. Kiai Umar bukan saja mengaji dengan para santrinya, tetapi juga mengangkat senjata untuk mengusir penjajah yang menyengsarakan rakyat Nusantara.

Begitupun Darah perjuangan Kiai Umar juga mengalir dalam diri KH Sholeh Darat. Mengajar santri tetap istiqomah, tetapi pergerakan melawan penjajah tidak pernah ditinggalkan. Terbukti santri-santrinya seperti KH Hasyim Asy’ari juga sangat gigih dalam melawan penjajah, bahkan sampai masuk penjara. KH Sholeh Darat bukan saja  mengajarkan santrinya ilmu agama, tetapi juga ilmu perjuangan yang sudah mengalir dalam dirinya dari sang ayah, Kiai Umar.

KH Sholeh Darat Semarang merupakan sosok ulama’ besar pada abad ke-19. Murid-muridnya menjadi ulama’ besar yang sangat berpengaruh dalam gerak sejarah NKRI. Etos dan semangat KH Sholeh Darat dalam pendidikan sangat besar, sebesar perjuangannya dalam melawan penjajah. Murid-murid KH Sholeh Darat akhirnya berjuang dengan lahir batin untuk lahirnya negara bernama Indonesia ini.

Para ulama’ abad ke-19 memang mempunyai darah perjuangan sangat besar yang terilhami dari Pangeran Diponegoro. Walaupun akhirnya kalah dalam Perang Jawa, 1825-1830, tetapi semangat perjuangan yang dialirkan Pangeran Diponegoro tidak pernah kalah sedikitpun dari para laskar perjuangan yang pernah bersamanya, termasuk Kiai Umar Semarang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN