PROFIL
Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan berdiri megah di Jl TGH Moh Shaleh Hambali Sangkong, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pesantren ini merupakan salah satu institusi pendidikan, dakwah, dan lembaga sosial kemasyarakatan di selatan Lombok Tengah.
Keberadaannya sebagai pusat pengembangan Islam telah dirasakan sejak akhir abad ke-19. Berdirinya pesantren berawal dari kepedulian sang perintis, TGH Abbas, untuk mendakwahkan Islam yang ramah, serta atas desakan untuk memperbaiki akhlak masyarakat.
Menurut TGH A Taqiuddin Mansur, ada dua sisi masyarakat yang melatarbelakangi pendirian pesantren. Pertama, sudut keagamaan. Hampir 80 persen masyarakat menganut paham “wektu telu”, yakni sebuah kepercayaan bersumber dari ajaran Hindu, Budha, dan Animisme. “Kedua, dari sisi sosial kemasyarakatan, penduduk merupakan komunitas perburuan yang hidup berkabilah atau berkelompok. Orang sini nyebutnya ‘repok-repok’ yang nomaden dari satu tempat ke tempat lain.
Pada masa TGH Abbas, lokasi pesantren sangat terpencil dengan bangunan pertama sebuah masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah. Sementara pada era TGH Mansur Abbas, pesantren kian berkembang sebagai satu-satunya pusat kegiatan Islam di kawasan selatan meliputi hampir 27 desa di empat kecamatan. Dalam menjalankan misinya, beliau menaiki kuda untuk blusukan. Sebelum itu, beliau dalam kurun kurang lebih 17 tahun jalan kaki naik turun gunung menyusuri pesisir pantai membangun puluhan masjid dan mushola.
Memuat Komentar ...