Karomah Foto Gus Dur di Pedalaman Papua Barat
LADUNI.ID, Jakarta - Berawal dari saya sebagai penjual ayam. Banyak masyarakat pendatang maupun asli Papua sebagai langganan. Namun mereka masih belum dikatakan sempurna dalam menyembelih secara syar'i.
Dari situlah awalnya, saya berikan sedikit demi sedikit arahan. Alhamdulillah banyak yang meniru. Benar sekali, di sini muslim sangat minoritas.
Banyak sebenarnya kelompok Islam, namun berhaluan keras. Sehingga masayarakat asli merasa terusik.
Makanya ketika awal pembangunan PPMQ, mereka mengira bahwa kami sama halnya dengan mereka. Alhamdulillah lama kelamaan mereka tahu dan bahkan mau belajar Alquran.
Saya tidak punya ilmu Alquran sebaik sahabat-sahabatku di group ini, hanya alif ba'ta'. Namun semua kami lakukan dengan ikhlas, sesuai nasehat romo Kiai Yusuf Masyhar.
Awal berdirinya PPMQ AL QALAM, semua menolak, bahkan dari pihak lintas gereja menolak keras. (maaf saya ngetik ini sambil menangis karena ingat waktu itu). Dari Majelis Rakyat Papua juga menolak. Kami dikepung, dengan berbagai macam sajam, tombak, panah, parang dll.
Mereka Hendak Mengusir Kami
Mereka masuk ke pondok, ke ruang utama, di saat itulah mereka melihat logo NU, foto Gus Dur, Kalender Tebuireng dan MQ, foto mbah Hasyim, dll.
Ketika itu, sontak kepala suku besar berteriak. "Berhenti, kau punya pesantren ada hubungan apa dg Tebuireng dan foto-foto ini?" Saya diam tidak menjawab.
Memuat Komentar ...