Profil
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Daarusy Syifa Al Islami tidak lepas dari keinginan pendiri pondok, KH. Abdullah Shonhadji, untuk mendirikan lembaga pendidikan berupa pondok pesantren sebagai sarana dakwah dan amal jariyah. Selepas mengenyam
pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1959 dan mengajar di lembaga yang sama selama
dua tahun.
KH. Abdullah Shonhadji melanjutkan dakwahnya di masyarakat. Tahun 1963 beliau mulai berdakwah di Kudus dengan mendirikan lembaga
pendidikan Istiqlal yang berdiri hingga sekarang. KH. Abdullah Shonhadji sempat menjadi direktur Lembaga Pendidikan Islam di madrasah Mu‟allimin NU Kudus.
Di bidang kemasyarakatan beliau dan beberapa tokoh di Kudus mendirikan balai kesehatan JAKKI (Yayasan Kesejahteraan dan kesehatan Islam). Dengan tidak ikut dalam kegiatan politik, beliau menekuni bidang dakwah/ceramah agama. Di samping itu aktif dalam dunia penulisan. Beberapa karyanya adalah: Terjamah Durratun naasihiin, Hadits Ibnu Majah, kitab Muthola‟ah, buku Belajar Membaca dan Menulis Al Qur-an dan sebagainya.
Namun KH. Abdullah Shonhadji merasa ada yang kurang pada lembaga pendidikan yang telah didirikan selama ini sehingga beliau berkeinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan yang berbentuk pondok pesantren dengan harapan dapat lebih intens dalam membentuk karakter anak didik sesuai dengan yang beliau cita-citakan, yaitu: terwujudnya santri yang berilmu dan berpenampilan, berpenampilan dan berilmu yang dilandasi akhlaqul karimah.
Memuat Komentar ...