Sejak Dulu Manusia Sering Mengingkari Nikmat

 
Sejak Dulu Manusia Sering Mengingkari Nikmat
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakrta - Manusia itu makhluk yang unik, ia bisa tersenyum, bisa pula tertawa, bisa mengeluh dan menerima keluhan, juga sering menolak untuk dibuat tempat mengeluh, tapi pada saat yang sama mengeluhnya lebih banyak dari ridhonya.

Manusia itu makhluk unik, menerima banyak nikmat, tapi sering melupakannya, bahkan merasa tak pernah menerimanya. Bila diberi nikmat, masih sering merasa sedikit. Bila dikasih lebih banyak juga tidak merasa banyak, kadang masih merasa belum pernah diberi.

Manusia itu unik, nikmat yang pernah dirasakan terhapus dengan setetes penyakit yang diderita. Sering pula melupakan segala kenikmatan terhebatnya.

Keunikan ini, bagi mereka yang tidak pernah bersyukur walau merasakan nikmat luar biasa, seperti tenggorokannya kering dari perjalanan pendeknya ketika kehabisan air, walau sebelumnya perjalan panjangnya selalu ada air yang diminumnya. Ia bersedih dengan memutihnya rambut, walau hitamnya sejak kecil sudah dinikmati. Ia marah giginya sakit walau hanya satu detik, lupa puluhan tahun giginya bisa mengunyah banyak rezeki dan nikmat-Nya.

Sesak nafas yang didera, seperti kematian buatnya, lupa bahwa jutaan nafas telah keluar masuk tanpa biaya. Debu yang menghalangi matanya, membuatnya amarah membara, ia lupa puluhan tahun matanya memandang kenikmatan dunia tanpa cela.

Gambaran semua itu sebagaimana firman Allah SWT berikut: 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN