Kerja pada Manusia atau Pada Allah?
LADUNI.ID - Suatu saat seseorang yang berwirausaha membuli seorang pegawai dengan menggunakan bahasa hakikat. Terjadilah obrolan sebagai berikut :
Wirausahawan: Kamu kerja jadi pegawai artinya kamu kerja pada manusia. Sedangkan aku kerja pada Allah tak terikat pada manusia. Kamu digaji manusia, sedangkan aku digaji langsung oleh Allah. Meski mungkin gajiku tak tetap seperti gajimu, tapi jelas lebih kaya Allah yang mengajiku daripada manusia yang menggajimu.
Pegawai: Justru sebaliknya, kalau kamu menganggap manusia adalah majikan yang memberi dan menentukan kadar rizki yang kuterima, maka berarti kamu syirik terhadap Allah. Meski secara dhahir aku bekerja pada manusia, tapi hatiku hanya melihat Allah sebagai satu-satunya pemberi dan penentu rizkiku. Meskipun mungkin kamu tak bekerja pada manusia, tapi kamu merasa bahwa manusia bisa menentukan rizki manusia lainnya. Itu artinya kamu masih sangat terikat pada manusia, tak murni pada Allah.
*Sebuah ilustrasi tentang hakikat.
Oleh: Abdul Wahab AHmad
Memuat Komentar ...