Kajian Kitab Hikam Pasal 20, 'Allah Maha Kuasa, Tidak Butuh Sekutu'
LADUNI.ID, Jakarta - Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 20, tentang 'Allah Maha Kuasa, Tidak Butuh Sekutu'
Oleh: Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan
Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, dalam Kitab Al-Hikam Pasal 21, berkata:
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالواحد الذى ليسَ معهُ شيىءٍ
"Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang Maha Tunggal yang tidak ada di samping-Nya sesuatu atau sekutu apapun."
Penjelasan (Syarah)
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
فلا تجعلوا لله أندادا وأنتم تعلمون
“Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah adalah Maha Esa)” (QS. Al Baqarah [2]: 22).
Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan:
“Membuat sekutu untuk Allah adalah perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil yang merayap di atas batu hitam, pada malam hari yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda : ‘Demi Allah dan Demi hidupmu wahai fulan, juga demi hidupku’, Atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena anjing ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu’, atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena angsa yang di rumah ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri tersebut’, atau seperti ucapan seseorang kepada kawan-kawannya: ‘ini terjadi karena kehendak Allah dan kehendakmu’, atau seperti ucapan seseorang: ‘kalaulah bukan karena Allah dan fulan’. Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan “si fulan” dalam ucapan-ucapan di atas, karena bisa menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan.”
Memuat Komentar ...