Warga NU Harus Tahu, Apa yang Dilakukan untuk se-Abad NU

 
Warga NU Harus Tahu, Apa yang Dilakukan untuk se-Abad NU

LADUNI.ID, Jakarta - Berkhidmat di NU tidak harus dengan cara dan media yang sama. Karena warga NU terlalu luas untuk dihimpun dengan satu gerbong perjuangan.

Ada yg berkhidmat melalui jalur Tashwirul Afkar, dalam bidang pendidikan, keilmuan di pesantren, sekolah, majelis ta'alim, bahtsul masail, karya ilmiah, literasi digital, konten ghazwul fikri melalui teknologi informasi, dan lainnya yang berbasis kreatifitas, imajinasi, pengetahun dan pemikiran. Sederhananya, kelompok ini adalah akademisi, cendekia, dan motivator, muballigh, dll.

Ada juga yang berkhidmat melalui jalur Nahdlatul Wathon, yaitu bidang bela negara yang meliputi ideologi, politik, sosial, hukum, dan keamanan. Contohnya seperti pengurus struktural, kader partai yang berafiliasi NU, Banser, pengacara NU, dan aparat yang bermitra dengan NU. Termasuk simpatisan atau muhibbin dari kategori orang-orang ini.

Ada lagi, juga yang bergerak melalui jalur Nahdlatut Tujjar, yaitu bidang ekonomi dan bisnis. Mereka termasuk warga Nahdliyin yang melakukan kegiatan ekonomi mikro di pasar tradisonal, pedagang kecil, buruh, petani, nelayan, dan kelas bawah lainnya yang menjadi salah satu sokoguru pondasi ekonomi Indonesia. Mereka menjadi mayoritas di Nusantara. Juga termasuk pelaku usaha makro , bisnis owner, startup, hingga korporasi yang sudah mapan. Namun sayangnya, jumlah saudagar NU masih bisa dihitung dengan angka di bawah 1%.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN