Wisata Ziarah dan Bertafakur di Makam Habib Bugak Aceh

 
Wisata Ziarah dan Bertafakur di Makam Habib Bugak Aceh

Sekelumit Sejarah
Habib Abdurrahman bin Alwi atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Bugak Al-Asyi, sosok dermawan yang telah mewakafkan tanahnya untuk dimanfaatkan warga Aceh yang berpergian berhaji, menempuh pendidikan di tanah suci di Makkah Al-Mukarramah, Arab Saudi.

Habib Bugak asal Aceh yang datang ke Makkah tahun 1223 Hijriyah itu membeli tanah sekitar daerah Qusyasyiah yang sekarang berada di sekitar Bab Al-Fath (antara Marwah dan Masjid Haram). Saat itu, masa Kerajaan Ustmaniyah.

Namun, kemudian, pemerintah Arab Saudi pada masa Raja Malik Sa’ud bin Abdul Azis, melakukan pengembangan Masjidil Haram. Tanah wakaf Habib Bugak untuk masyarakat Aceh terkena proyek tersebut. Rumah Habib Bugak digusur dengan pemberian ganti rugi.

Badan pengelola tanah wakaf itu kemudian menggunakan uang tersebut untuk membeli dua lokasi lahan yakni di daerah Ajyad sekitar, 500 dan 700 meter dari Masjidil Haram. Kedua tanah ini kemudian menjadi aset wakaf.

Lahan pertama dengan jarak 500 meter dari Masjidil Haram dibangun hotel bintang lima dengan kamar sekitar 350-an unit. Di lahan kedua dengan jarak 700 meter dari Haram, dibangun hotel bintang lima dengan kamar sekitar 1.000 unit.

Dari keuntungan lainnya, Nazhir membeli dua areal lahan seluas 1.600 meter persegi dan 850 meter persegi di Kawasan Aziziah. Tahun 2009 di kedua lahan ini dibangun pemondokan khusus untuk jamaah asal Embarkasi Aceh.

Hasil keuntungan pengelolaan hata wakaf inilah yang sejak tahun 2006 dibagikan ke jamaah haji asal Aceh. Pada tahun 2008, Pemerintah Aceh menerima Rp14,54 miliar dari Baitul Asyi sebagai uang pengganti sewa rumah bagi 3.635 jamaah haji asal Aceh. Per jamaah mendapat sekitar Rp. 4 juta-an. Seperti pada tahun 2018, lebih dari Rp 20 miliar dibagikan kepada seluruh jamaah asal Aceh.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN